Suara itu takbir syahdu sayu menembusi
empat penjuru berjeriji pilu meresahkan
takbir engkau menguji sabarku
bagaiku telah mati
seribu kali
Suara itu takbir sendu mengetuk gerbang rindu
mengharap salam terjawab namun aku bisu
aku lemas berendam didalam kolam airmata
dalam sesalan
aku musafir tersesat arah
terbakar telapak kaki
mengemis ihsan di pagi raya menangguk kasih Illahi
Ayahanda bonda ampunkan daku
kali ini ku tak pulang
kepada nilam permata hati
ayah tak lagi kembali
Suara itu suara takbir bergema
mengetuk gerbang rindu
menangguk kasih Illahi
aku musafir tersesat arah
terbakar telapak kaki
mengemis ihsan di pagi raya menangguk kasih Illahi
Ayahanda bonda ampunkan daku
kali ini ku tak pulang
kepada nilam permata hati
ayah tak lagi kembali
aku tak lagi kembali
aku tak lagi kembali...
No comments:
Post a Comment